Sungguh indah istana ini, salah satu bukti nyata peninggalan kerajaan
Pagaruyung. Saya bangga sekali akan istana ini. Istana ini menjadi salah satu
icon wisata di daerah Sumatera Barat. Kurang rasanya, apabila sahabat semua
berkunjung ke Sumatera Barat dan melewatkan untuk datang ke Istana ini.
Istana Basa Pagaruyung bertingkat
tiga dengan 11 gonjong atau puncak atap setinggi 60 meter dengan atap dari
ijuk. Dinding Istana penuh dengan ukiran khas Minangkabau, termasuk dua rumah
tabuah, rangkiang patah sambilan.
Pagaruyung menyiratkan nama sebuah
kerajaan Minangkabau yang pernah berkuasa di wilayah tengah Sumatera. Wilayah
kekuasaan politik Pagaruyung merupakan wilayah yang budaya Minangkabaunya
berkembang. Dahulu dikuasai oleh kerajaan Dharmasraya, kerajaan Malayapura yang
diperintah oleh raja pertama bernama Adityavarman, keturunan Jawa-Minangkabau,
Pagaruyung terletak di Tanah Datar, Sumatera Barat, seratus kilometer ke
pedalaman dari kota Padang,
dekat dengan Danau
Singkarak yang indah.
Kerajaan Pagaruyung membangun istana
mereka di sebuah bukit bernama bukit batu patah, tempat
ini sebenarnya merupakan tempat asli istana kerajaan yang disebut Istana Si
Linduang Bulan. Di sini keturunan raja masih hidup dan melindungi
tradisi, nilai, dan pasti artefak sejarah. Istana yang sekarang berada di
pinggir jalan Tanjung Emas ini sebenarnya merupakan replika dari istana asli
dan bernama Istana Basa Pagaruyung.
Istana Basa Pagaruyung hampir rata
dengan tanah akibat kebakaran yang terjadi pada tanggal 27 Februari 2007 yang
diakibatkan oleh angin tropis monsoon. Angin tersebut begitu kuat menghantam
istana dan petir menyambar bagian tanduk istana tersebut.
Seketika, menurut saksi, istana
terbakar, ketika angin monsoon berhenti. Angin menerpa puing-puing
yang menyala tidak ada satu pun orang bahkan pemadam kebakaran berani mendekat
ke area istana tersebut. Api melahap semuanya termasuk lumbung padi yang
berdiri sekitar 80 meter dari istana.
Wonderfull Indonesia guysssss!!!!!!
Visit Sumatera Barat